Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka penelitian ini dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Struktur Kepemilikan Saham mempunyai koefisien path (jalur) negatif dan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (leverage). Ini menggambarkan semakin tinggi kepemilikan kepemilikan saham baik kepemilikan saham manjerial maupun institusional maka semakin rendah tingkat hutang (leverage) yang digunakan. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Sujoko (2007) yang menyatakan bahwa semakin tinggi struktur kepemilikan saham perusahaan, maka pengawasan yang dilakukan pemilik terhadap managemen akan semakin efektif, manajemen akan berhati-hati dalam melakukan pinjaman sehingga leverage akan menurun. Temuan penelitian ini juga tidak mendukung Agency Theory, Jensen dan Meckling (1979) yang menjelaskan tentang adanya pemisahan yang jelas antara fungsi kepemilikan dengan fungsi pengelolaan. Manajemen tidak mempunyai kendali dalam menentukan hutang karena banyak dikendalikan oleh mayoritas.
2. Struktur kepemilikan Saham
Struktur kepemilikan saham mempunyai koefisien path (jalur) positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya, semakin tinggi struktur kepemilikan saham perusahaan maka nilai perusahaan akan meningkat, dengan peningkatan kepemilikan saham institusional akan mendorong pemilik untuk melakukan peminjaman kepada manajemen sehingga terdorong untuk meningkatkan kinerjanya, selanjutnya nilai perusahaan akan meningkat. Dan kepemilikan manajerial akan mendorong manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan, karena mereka juga memiliki perusahaan, kinerja perusahaan yang meningkat akan meningkatkan perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Sujoko (2007) yang membuktikan bahwa variabel struktur kepemilikan saham mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini sesuai dengan temuan penelitian Sudarma (2003) yang menemukan bahwa Struktur kepemilikan saham tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
3. Faktor Ekstern mempunyai koefisien path (jalur) negatif dan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (leverage). Artinya, semakin tinggi faktor ekstern maka leverage akan menurun, faktor ekstern dapat dilihat dari indikatorrnya yaitu tingkat suku bunga yang tinggi berarti biaya penggunaan dana semakin tinggi sehingga perusahaan enggan untuk melakukan peminjaman dan selanjutnya leverage akan menurun, indikator lainnya yaitu keadaan pasar modal yang tinggi, akan mengurangi minat perusahaan untuk melakukan peminjaman karena perusahaan lebih tertarik melakukan pembiayaan melalui pasar modal sehingga leverage akan menurun. Hasil ini sesuai dengan penelitian Sujoko (2007) yang membuktikan bahwa variabel faktor ekstern berpengaruh negatif terhadap struktur modal (leverage).
4. Faktor Ekstern mempunyai koefisien path (jalur) positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya, semakin tinggi faktor ekstern maka nilai perusahaan akan meningkat, faktor ekstern dapat dilihat dari indikatorrnya yaitu keadaan pasar modal mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa para pemodal secara umum akan mempertimbangkan faktor perkembangan pasar modaldalam membeli saham, indikator lainnya yaitu pertumbuhan pasar mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya pertumbuhan pasar akan mempengaruhi earning perusahaan, earning perusahaan yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang bagus dimasa yang akan datang, prospek bagus tersebut akan direspon positif oleh investor, respon positif oleh investor tersebut akan meningkatkan harga sahamuntuk selanjutnya akan meningkatkan nilai perusahaan
5. Faktor Intern mempunyai koefisien path (jalur) negatif dan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (leverage). Artinya, semakin tinggi faktor intern maka leverage akan menurun, faktor intern dapat dilihat dari indikatorrnya yaitu Profitabilitas yang meningkat akan meningkatkan laba yang ditahan sehingga akan mengurangi minat perusahaan untuk melakukan peminjaman dan leverage akan menurun. Hasil ini sesuai dengan penelitian Sujoko (2007) yang membuktikan bahwa variabel faktor intern berpengaruh negatif terhadap struktur modal (leverage). Hasil penelitian ini mendukung Pecking Order Theory, Myers (1984) dimana dalam melakukan pembiayaan, perusahaan mendasarkan pada urutan dari laba yang ditahan , kemudian hutang dan yang terakhir adalah emisi saham baru.
6. Faktor Intern mempunyai koefisien path (jalur) positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya, semakin tinggi faktor intern maka nilai perusahaan akan meningkat, faktor intern dapat dilihat dari indikatorrnya yaitu Profitabilitas yang tinggi akan menunjukan prospek perusahaan yang baik sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan meningkat. Singnally theory, Bhattacarya (1979) mengemukakan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukan prospek perusahaan yang bagus sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Pembayaran dividen yang semakin meningkat menunjukan prospek perusahaan semakin bagus sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat. Ukuran perusahaan yang besar menunjukan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Hasil ini sesuai dengan penelitian Sujoko (2007) yang membuktikan bahwa variabel faktor intern berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
7. Struktur Modal (leverage) mempunyai koefisien path (jalur) negatif dan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya, semakin tinggi leverage maka nilai perusahaan akan menurun, karena leverage yang semakin tinggi akan menimbulkan financial distress sehingga nilai perusahaan menurun. Hasil ini sesuai dengan penelitian Sujoko (2007) yang membuktikan bahwa variabel struktur modal (leverage) berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung teori struktur modal Trade off Model yang menyatakan bahwa jumlah hutang yang semakin meningkat akan menurunkan nilai perusahaan.
Implikasi
Penelitian ini belum menggunakan kepemilikan saham public sebagai indikator dari variabel laten eksogen struktur kepemilikan saham, peneliti mendatang perlu memasukan kepemilikan public sebagai dari indicator struktur kepemilikan saham.
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis mencoba mengemukakan implikasi yang mungkin bermanfaat diantaranya :
1. Bagi Perusahaan
Adanya pengaruh-pengaruh yang terjadi antara struktur kepemilikan saham, faktor ekstern, faktor intern terhadap struktur modal (leverage), dan struktur kepemilikan saham, faktor ekstern, faktor intern terhadap nilai perusahaan, dapat membantu pihak perusahaan dalam mengambil keputusan yang amat penting, karena keputusan yang nantinya diambil dapat menentukan kemajuan dan kelangsungan hidup perusahaan.
2. Bagi Investor
Dengaan adanya struktur modal (leverage) pengaruh-pengaruh yang terjadi dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan dan memutuskan investasi yang akan dilakukan karena setiap investor menginginkan prospek yang amat baik bagi perusahaan di masa depan.
3. Bagi Akademisi
Perlu diadakan penelitian selanjutnya mngenai pengaruh-pengaruh variable endogen dan variable eksogen dengan menambahkan sample yang lebih banyak dan juga menggunakan analisis SEM dengan konseptualisasi model yang berbeda dan menggunakan software lainnya.
untuk Lebih memahami secara detail dan jelas dapat didownload disini
Wise Word
15 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda